Sabtu, 31 Juli 2010

Jagalah Kehormatanmu, Wahai Ukhti…


Menjadi laki-laki atau perempuan memang bukan pilihan kita. Tetapi menjadi laki-laki yang baik atau buruk adalah sebuah pilihan dalam genggaman kita. Terlebih-lebih bagi perempuan, mau menjadi wanita shalihat atau ahli maksiat adalah pilihan yang harus diambil.

Dalam setiap tayangan TiVi, dapat dipastikan bahwa wanita senantiasa menghiasi semua program. Iklan-iklanpun bertaburan bintang-bintang wanita sekalipun barang yang dijual tidak ada hubungan sama sekali dengan wanita. Wanita sudah menjadi bagian penting dalam promosi, bahkan komoditi itu sendiri.

Tak jarang, wanita-wanita seperti ini menjadikan profesi bintang publikasi sebagai cita-cita dan tujuan hidupnya karena dengannya popularitas dapat diraih dan duitpun menumpuk di kantong. Untuk mencapai tujuannya ini tak jarang mereka menggunakan segala cara. Tubuh yang Allah anugerahkan untuk dijaga kehormatan dan ditutupi auratnya justru dieksploitasi habis-habisan. Tak sedikit yang kemudian menggadaikannya…

Duhai diri, apa yang akan kau sampaikan di hadapan Rabbmu di hari pengadilan nanti?

Ketika lidah dikunci dan setiap helai rambut menjadi saksi? Tatkala lisan tak berfungsi dan setiap degup hati dimintai pertanggungjawaban?

Itulah sebabnya menjadi wanita shalihat adalah sebuah keharusan. Karena wanita shalihat akan menjadi ibu shalihat dan ibu shalihat saja yang akan melahirkan generasi shalih dan shalihat. Dan hanya generasi shalih-shalihat yang mampu menjadikan dunia seisinya aman dan sentausa dalam ridla Allah SWT.

Oleh karena itu saudariku, tutuplah auratmu agar tak ada mata yang menjadi liar karenanya. Tutuplah dengan sempurna agar tak ada celah bagi setan untuk membeliakkan mata saudara-saudara kita. Lindungi aurat kita dengan santun dan mulia. Bukan ditutup tapi ditonjolkan. Bukan ditutup tapi diketatkan. Bukan ditutup tapi dibelah tinggi.

Tolonglah saudara-saudara lelaki kita agar teduh mata hatinya….

Duhai diri, tak cukup hanya menjilbabi fisikmu. Wajah cantik muslimah pun menggugah selera. Teduhkan wajahmu dengan malu kepada Allah SWT agar setiap senyummu menjadi sedekah, bukan penghias mimpi para jejaka. Jadikan lantunan suaramu sebagai tadzkirah bukan penghias telinga yang membuai para pendengarmu. Setiap sepak terjangmu jadikan jihad di jalanNYA agar barakah setiap amalmu. Siapapun kelak yang menjadi suamimu adalah mukmin shalih yang engkau percayakan sepenuhnya di tangan Rabbmu..

Wahai saudariku muslimah, jagalah kehormatanmu dan bersiaplah menyongsong dunia yang penuh persaingan!

Berjilbab bukanlah halangan untuk maju! Aisyah ra adalah contoh nyata bahwa hijab tidak menghalangi beliau sebagai guru para sahabat radliyyallaahu anhum. Ketinggian ilmu Bunda Aisyah tidak ada tandingannya. Shahabiyah yang lainpun menorehkan tinta emas dalam sejarah panjang kegemilangan Islam. Semuanya dilakukan dengan elegan, bermartabat dan berkualitas. Bukan dengan cara pintas yang menggadaikan harkat dan jati diri kita.

Wahai Ukhti shalihat, melesatlah ke depan memimpin kaum wanita karena di tanganmulah nasib bangsa ini ditentukan melalui generasi yang akan engkau lahirkan. Yakinlah bahwa setiap insan yang terlahir dari rahimmu adalah khalifah yang dinanti oleh dunia yang tengah sekarat ini….

Senin, 22 Februari 2010

Sandiwara Langit, satu lagi cerita Langit yang hadir di Bumi..

Di saat pendakian, kesulitan menghadang..kesabaranlah yang menjadi pendorongnya untuk mencapai puncak
Di puncak pendakian, saat kemenangan didepan mata dan ditampakkan segala keindahan kemenangan...kesabaranlah yang menopangnya hingga ia tak terpeleset jatuh
di saat harus turun dari puncak...kesabaranlah yang menjaganya agar ia menerima kenyataan bahwa memang inilah saatnya untuk turun lagi...
begitulah hidup dan permasalahannya..namun beruntunglah mereka yang berteman dengan kesabaran yang selalu menyertainya kapan dan dimanapun berada..

Dikisahkan,
Seorang pemuda belia..belum pula berkepala dua usianya. Menginginkan dirinya terjaga dari fitnah syahwat yang kebanyakan (kalau mau tidak dibilang seluruhnya) menghinggapi remaja saat ini. Yaitu pertemanan akrab dengan lawan jenisnya yang bukan mahram. Sedangkan jiwa mudanya menggelora dan sulit tertahankan bahkan setelah dia berpuasa daud sekalipun...Rizqon, begitulah pemuda ini diberi nama.
Perjodohan pun terjadi, dengan seorang pemudi belia pula..Halimah...pemudi hanifah, di bawah naungan orang tuanya yang kaya raya sarat dengan gemerlapnya kemewahan dan kesombongan dunia. Mereka sepakat dalam satu ikatan cinta yang sah demi mengharap balasan dan ridho-Nya dalam naungan hubungan cinta laki-perempuan yang halal.
Semuanya terasa normal, hanya satu yang membuat kisah ini begitu sulit diterima kenyataan seolah-olah tak ada di bumi ini. Yaitu sighat ta'liq (perjanjian) antara Sang Mertua dengan Sang Pemuda bahwa Thalaq akan terjadi manakala di usia pernikahannya yang kesepuluh, sang pemuda tidak dapat memberikan kehidupan mapan sesuai yang diharapkan sang mertua.

Sanggupkah Rizqon mempertahankan tali pernikahannya dengan Halimah?
Sanggupakahh Rizqon, sang pemuda miskin nan papa ini membangun impiannya menjadi orang yang mapan sebelum genap usia pernikahan mereka mencapai 10 tahun?

Kisah ini sarat dengan nilai-nilai yang turun dari langit... sehingga merekonstruksi persepsi dan pemahaman kita terhadap dunia dan penyikapannya.

Sarat akan perjuangan cucu anak adam dalam mengemban amanah rumah tangganya, tanggung jawab yang begitu luar biasa yang dicurahkannya dengan keyakinan yang benar kepada Rabb-Nya : Allahu Ar Rozzaq.

Ingin tahu kisah selanjutnya dan menemukan banyak petikan hikmah di dalam nya?

"SANDIWARA LANGIT"

Judul Buku : Sandiwara Langit

Tebal Buku: 200 halaman

Penulis: Abu Umar Basyier

Penerbit: Shofa Media Publika

Harga: Rp28.000,00

Untuk pemesanan silahkan pesan ke ana yah..hehe..