Selasa, 05 Mei 2009

Ujian Seseorang Sesuai Kadar Agamanya

Saad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw., 'Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?' Nabi saw. menjawab, 'Para nabi, kemudian yang menyerupai mereka, dan yang menyerupai mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah), dia diuji sesuai dengan itu (ringan); dan bila imannya kokoh, dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa'." (HR Bukhari)

Sesungguhnya ujian bagi seorang hamba itu berdasarkan agamanya. Jika agamanya kuat, ia akan diuji dengan ujian yang berat. Sebailknya, jika agamanya lemah, ia akan diuji dengan ujian yang ringan. Para rasul dan para nabi adalah orang-orang yang utama karena mereka mendapat ujian dari Allah sangat berat. Ujian yang mereka terima tidak akan sanggup dipikul oleh orang biasa (awam). Ketika berdakwah menyebarkan agama Islam, Rasululah saw. dituduh sebagai tukang sihir. Beliau difitnah dengan berbagai macam cara oleh orang-orang musrik kaum Quraisy. Orang-orang kafir membuat makar kepada Rasulullah, tetapi akhirnya Allah memenangkan agama Islam ini.

Seseorang yang hendak memegang teguh agamanya pasti akan mendapati berbagai tantangan-tantangan, baik tantangan dari luar maupun dari dalam. Tantangan itu bisa datang dari mana saja. Seperti yang terlihat sekarang ini, ujian sekarang ini banyak sekali yang berasal dari kalangan umat Islam sendiri. Ketika seorang ulama menyuarakan kebenaran, ada saja yang menentangnya. Ketika goyang haram Inul diprotes, ada saja yang menentangnya. Bahkan, suara yang menentang kebenaran itu justru lebih kuat daripada yang membelanya. Kita jadi bertanya sebenarnya mereka orang-orang yang memiliki organisasi kuat itu di mana. Mana reaksi dari Muhammadiyah? Mana reaksi dari Al- Irsyad? Mana reaksi dari NU? Mana reaksi dari Persis? Mengapa kalian tidak satu suara. Ini adalah tantangan yang besar yang dihadapi umat ini. Dia, Rhoma Irama yang bukan ulama, malah berani mendukung protes ulama, hingga dia sendiri melakukan tindakan nyata. Kini dia sedang dipojokkan, apa dukungan kita untuk para pembela kebenaran itu? Ketika pornografi menggema, ketika pornoaksi menggelora, mana reaksi organisasi-organisasi Islam yang besar-besar itu. Untuk apa organisasi Islam didirikan kalau tidak untuk menegakkan nilai-nilai syariat Islam!

Pada zaman modern sekarang ini orang yang memperjuangkan kebenaran akan tersisih. Pada umumnya mereka yang kokoh memegang kebenaran dan berani mengatakan dengan keras dan terbuka justru malah yang dimusuhi dan dibenci. Abu Bakar Baasyir, misalnya, adalah salah satu tokoh yang berani menyuarakan kebenaran meskipun di hadapan raja. Beliau kini menghadapi berbagai tantangan yang berat. AS menghendaki orang yang berjuang keras menegakkan syariat Islam ini lenyap dari peredaran. Sekarang beliau ditahan dan sedang dibawa ke meja hijau. Orang-orang seperti beliau benar-benar menghadapi ujian yang berat. Dengan nyata dan jelas beliau dan mereka yang konsisten dengan menegakkan kebenaran adalah yang menyerupai para nabi. Itulah sebabnya barangkali para tokoh muslim enggan untuk menyuarakan hati nuraninya dengan terang-terangan karena takut tersisih. Apalagi, para pemimpin organisasi Islam terkemuka, mereka memiliki harapan menjadi calon legislatif dan eksekutif. Mereka takut tersisih dari arena politik. Oleh karena itu, mereka menganggap lebih baik ngumpet daripada keluar.

Kita tidak sepatutnya bersikap demikian. Kita dituntut untuk mengamalkan agama ini sebaik-baiknya, yang benar kita suarakan benar, yang salah kita suarakan salah. Yang menyuarakan kebenaran kita dukung, yang menentangnya kita tentang. Jangan sampai kita lengah menghadapi hidup ini sehingga menjadi pengecut. Kita harus tegar memegang kebenaran. Dengan tegar dan istikamah itu kita akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. Jika setiap kita mengambil sikap demikian, orang-orang pembela kemungkaran akan takut menghadapi kaum muslimin. Jika masing-masing kita memiliki kekuatan agama, orang- orang kafir akan takut menghadapi kita. Kita lemah sehingga mereka tidak takut, bahkan menginjak dan menjajah kita. Marilah kita tingkatkan kekuatan iman kita untuk menyongsong kehidupan esok yang lebih baik. Allah tidak menuntut kita yang di luar kesanggupan kita, karena Allah hanya akan menguji kita sesuai dengan kekuatan kita.

-----------------
Sumber: Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Suara Hatiku.. (^_^)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin