Sabtu, 30 Oktober 2010

Ketika Orang Tua ku merindukan ku untuk Menikah

Mungkin dari beberapa sahabat pernah bermimpi akan menjemput seorang bidadari nan anggun dengan jilbab yang menutupi auratnya dan sahabat muslimah juga kerap kali berkhayal akan di jemput seorang pangerang berkuda putih bak cerita dongeng tentang kerajaan.
Tak apalah kita berkhayal mendapatkan seseorang yang sempurna. Namun siapakah jodohku ? dimanakah dia kini berada ? sedang apakah dia sekarang??

Entah siapa dia.dari mana dia,dimanakah dia,sedang apakah dia, namun kini ada yang sedang mengharapkan kedatangannya. Banyak muslimah yang termenung karna kerap kali di tanyakan,kapan menikah.
Kadangkala banyak yang memikirkan jodohnya karna umur yang makin menanjak. Atau bahkan ada orang tua yang memksakan anaknya karna takut anaknya tidak mendapatkan jodohnya.
Yang ingin saya bahas kali ini adalah ketika orang tua menginginkan kita untuk segera menikah.  Padahal kita merasa kita belum siap dan belum mampu.
Tidak ada yang salah dengan permintaan orang tua dan kekhawatiran orang tua terhadap kita,tergantung kita menanamkan pemahaman apa yang di inginkan orang tua kepada diri kita.
Orang tua patut khawatir di tengah era globalisasi ini,yang kadang kala muslim muslimah lupa akan pentingnya mempunyai pasangan hidup yang halal. Terpesonanya seorang muslim pada budaya ” pacaran ” terkadang melupakan pentingnya menikah.
Ketika orang tua menginginkan kita bersegera menikah,pasti ada maksud yang baik yang terkandung di dalamnya. Tak mungkin seorang ayah yang selalu memperhatikan pertumbuhanmu,rela melihatmu terbuai pesona dunia dengan kemaksiatan. Tak mungkin seorang ibu yang mengandungmu,menyusuimu,rela melihatmu celaka termakan budaya yang melanggar sisi kehormatanmu dan agamamu.
Tak ada salahnya kita mencoba apa yang di sarankan orang tua kita agar kita segera menikah. Kalopun dengan berbagai alasan kita belum siap,coba perhatikan apa yang menurutmu belum siap.
Orang tua kita tak akan menyuruh kita segera menikah kalo mereka tidak melihat kemampuan kita,hanya saja kita selalu merasa diri kita sudah dewasa sampai kita tak mau di atur atau merasa ini bukan jamannya Siti Nurbaya.
“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
Orang tua kita sangat khawatir kita terjerumusdalam ke haraman,tapi kita dengan sikap sok dewasa kita,jarang sekali mengetahui keinginan orang tua di balik itu.
Kalo pun memang kita merasa belum mampu menikah sedangkan orang tua sudah melihat kita mampu lantas terus mendesak kita untuk segera menikah,tak ada jalan lain selain musyawarah.
Coba bicarakan apa alasan kita untuk menolak segera menikah,kalo hanya urusan dunia yang kita takutkan,maka sebaiknya kita turuti kemauan orang tua.
“Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu (HR. Hakim dan Abu Dawud).
Jadi orang tua kita pasti sudah memikirkan bahwa kita tak akan kekurangan rejeki sebagaimana sebagian dari kita terlanjur ketakutan ketika hendak menikah kalo-kalo kita tak mampu memberikan nafkah pada pasangan kita ( Istri )
Apa sebenarnya yang kita takutkan kalo badan ini masih sehat dan masih bisa berusaha untuk mencari nafkah. Allah Azza Wa Jalla tak akan menelantarkan orang-orang yang ingin mencari kebaikan untuk keluarganya dan tentu pantang putus asa.
Renungkanlah sahabat,bahwa orang tua kadang kala lebih tau apa yang kita butuhkan kan  dari pada kita sendiri. Asalkan kita juga paham apa dan bagaimana tujuan orang tua kita menginginkan kita untuk melaksanakan apa yang mereka inginkan.

Sumber : http://www.pelangimentari.com/

Jumat, 29 Oktober 2010

Bukan Muslimah Biasa

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Akhi..
Tak ingin kami termangu dalam penantian panjang,hanya menunggu engkau untuk menjemput kami. Kadangkala kamimenangis tersedu,mengingat usia yang kian mendekati masa di mana pesona kian memudar. Kami takut bila engkau tak besegera,kami tak mampu menahan waktu atas Nya. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak.. tidak akhi,kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu. Engkaupun sebenarnya tau,hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syetan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jagalah sikapmu pada kami,maka akankami jaga sikapku padamu,kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami,cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhoan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridho pada kami. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami,santun kami untuk menjaga iffah . Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami,bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh,Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasan nya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kamiakan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar,tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga ke imanan,bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Sungguh,kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati,tapi kami tak akan mengobral pesona kami hanya karna cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syetan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami,jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Ijinkan kami menjaga hatimu,agar kita bisa menjelang bersama Jannah Nya.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
“Wahai jika engkau memiliki cinta
Dan telah terdorong dengan kerinduan
Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat
Karna kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru
Ketika mereka menyeru..!!
Maka katakanlah,kami penuhi panggilanmu.
Seribu kali dengan sempurna
Janganlah kau berpaling
Hanya karna melihat gerimis
Jika engkau melihatnya “( Fii Zilalil Mahabbah )”

Sumber : http://www.pelangimentari.com/