Kamis, 31 Desember 2009

Kenapa ber Ane-Antum??

Jazakallah khoir akhi…”
Afwan jiddan ane telat!”
Tafadhol dimulai saja”
Antum kemana saja?”
Sering mendengar gaya-gaya bicara seperti itu? Bahasa arab campur-campur. Bagi teman-teman yang aktif pada kegiatan-kegiatan dakwah Islam tentunya sudah tidak asing lagi. Gaya bicara seperti itu seolah sudah menjadi sebuah budaya yang mewarnai aktifitas para aktifis dakwah.
Namun, sebagian orang menanggapi dengan skeptis tentang hal ini. Mereka berkata “Ngapain sih sok-sok arab segala?”. Dan komentar-komentar lain yang maksudnya menganggap gaya bicara seperti itu hanyalah sok arab, sok alim, sok anak rohis, atau sok agamis.
Saat orang-orang lebih nyaman dengan gaya gua-elu, dab, coy, aku, kamu, anda beberapa teman aktifis dakwah lebih suka ber-ane-antum. Bukan tanpa alasan tentu. Ketahuilah, bahwa membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab adalah amalan yang baik. Perhatikan penjelasan berikut ini.
Mempelajari Al-Qur’an itu wajib. Semua sepakat. Allah berfirman:
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya. Dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran dapat mengambil pelajaran” (QS.Shood : 29)
Namun Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, dan bahasa arab bukanlah bahasa kita sehari-hari. Maka wajib bagi setiap muslim yang beritikad untuk mempelajari Qur’an untuk belajar bahasa arab. Karena tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna dengan terjemahan. Dan tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna, kecuali dengan mempelajari bahasa arab. Maka bila ada suatu ibadah wajib yang hanya bias dilakukan dengan suatu sarana, maka sarana tersebut hukumnya wajib pula. Dan kemudian, salah satu kiat untuk menimbulkan semangat dan menguasai bahasa arab adalah dengan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka para ulama pun berpendapat, membiasakan diri dengan bahasa arab adalah amal yang baik, sekaligus merupana syiar Islam di masyarakat. Seperti yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah, beliau berkata “Tidak ada jalan lain untuk memahami agama ini kecuali dengan memahami bahasa ini. Maka, memahami bahasa arab adalah termasuk bagian dari agama. Membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab akan memudahkan dalam memahami agama ini dan lebih memudahkan untuk menyebarkan syiar-syiar Islam. Serta lebih dekat untuk mencontoh generasi awal umat ini dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam seluruh urusan-urusan mereka(Syarh Al Iqtidhoo’ Shiroothol Mustaqiim, hal 211-212)

SMS, Ta'aruf Gaya Baru

Memang setan selalu berusaha menjerumuskan manusia dari jalan yang benar. Memperdaya manusia dengan memberikan rasa aman terhadap tindakan dosa, dan membuat rancu akal manusia dengan mengedepankan hawa nafsu. Jadilah manusia tertipu. Salah satunya dengan memilih media SMS sebagai ta’aruf gaya baru.
Nah, bagaimana sebenarnya penggunaan SMS sebagai ta’aruf? Marilah kita ikuti hasil wawancara Nikah dengan 2 orang responden berikut ini.
Tak sesuai syariat
Responden pertama yang diwawancarai Nikah adalah Mudia PP Al-Ukhuwah Sukoharjo, Al Ustadz Aris Sugiantoro (32 th). Menurut beliau, SMS sebagai media ta’aruf merupakan cara yang tidak sesuai syariat.
“Sebelum perlu diketahui bahwa akad yang paling berbahagia dan penting yang berhubungan dengan muamalah adalah pernikahan. Juga, pernikahan merupakan suatu ikatan yang suci, oleh karena itu caranya harus sesuai syariat.” Kata sang ustadz yang pernah berguru langusng kepada Syaikh Utsaimin rahimahullah selama 4 tahun.
Beliau juga mengingatkan kembali tentang perintah Allah SWT bagi para bujangan yang ingin menikah yaitu agar mencari jodoh yang baik, yang salih/salihah sehingga diharapkan mampu mendekatkan pada Allah SWT dan menghasilkan keluarga sakinah mawahdah wa rahmah. Dan caranya bukan dengan pacaran atau ber-SMS.
Cara-cara tersebut akan mendekatkan pada zina yang merupakan dosa besar, berikut penjelasan beliau,
“Allah SWT telah memberi batasan yang dihalalkan, janganlah dilewati. Dan sesuatu yang menuju zina, jangan didekati. Sebab, dengan mendekati zina akan lebih condong kepada dosa besar. Oleh karena itu dalam Islam ada perintah berhijab bagi wanita, larangan ikhtilat dan khalwat, serta perintah safar dengan mahram bagi wanita. Semua itu bertujuan untuk menghindari fitnah antar lawan jenis.”
Adapun responden kedua adalah seorang pengamat media massa Islam yang minta disebut Aa Koen (42 thn). Menurutnya, komunikasi antar lawan jenis baik langsung ataupun tidak langsung tidak diharamkan secara mutlak. Sebagai bukti jika kita menengok zaman sahabat dulu, mereka juga saling berkomunikasi. Contohnya dalam menuntut ilmu dan jual beli. Namun, penggunaan SMS untuk ta’aruf, beliau tidak setuju. Sebab akan membuka pintu fitnah dan mengandung banyak bahaya.
Membuka pintu fitnah

Bahaya ta’aruf lewat SMS sangat nyata dan mudah ditebak, apa coba? Berikut penjelasan Aa Koen,
“Dalam ta’aruf (dalam hal ini via SMS-red), kadang ada komunikasi yang tidak perlu contohnya menanyakan kabar, seperti sudah shalat malam atau belum, atau tanya kewajiban yang lain. Sebenarnya, itu hanyalah alasan untuk bisa berkomunikasi.”

“Walaupun bisa dijadikan sarana untuk memberi nasihat, dikhawatirkan akan menodai/mengurangi keikhlasan. Para ulama pun melarang komunikasi langsung (tanpa perantara-red) dalam ta’aruf. Untuk itu saling SMS perlu dihindari. Betapa banyak mereka yang tergelincir disebabkan fitnah komunikasi. Tak pandang bulu, baik orang awam atau para penuntut ilmu agama/da’I pun terkena juga”. Lanjut Aa Koen.
Fitnah hati memang sesuatu yang sulit dikendalikan, apalagi dalam masa kesendirian. Manusia hatinya sangat lemah. Di saat itulah setan masuk. Sehingga, menurut Ustadz Aris, seseorang tidak bisa beralasan bahwa dirinya mampu menjaga hati untuk melegalkan SMS dengan calon tambatan hati.
Bagaimana bentuk keintiman terbentuk lewat SMS? Aa Koen menggambarkannya,
“Saat pintu-pintu keakraban terbuka, keintiman akan terbentuk. Misalnya dengan mengirim kata-kata yang hanya bisa dimengerti kedua belah pihak. Contoh I miss you (ana kangen anta) disingkat “I M U”. Kata-kata itu tidak bisa diketahui orang lain, meskipun dibaca istrinya sendiri (bagi yang ber-sms-an walau sudah menikah).”

Menurut Ustadz Aris, bahaya lain ta’aruf via SMS adalah berita yang disimpulkan kurang akurat. Kecuali jika sudah ada orang yang benar-benar tahu kondisi ikhwan/akhwat tersebut. Seperti keadaan, sifat, akhlak, agama, dan lain-lain. Dalam hal ini, adanya comblang lebih bisa obyektif dan dipercaya.
Namun beliau menambahkan bahwa larangan ber-SMS itu tidak mutlak. Jika calon pasutri sudah mendekati hari H, tidak mengapa ber-SMS untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan, seperti mahar, surat-surat kelengkapan, dan sebagainya. Yang perlu diingat, jangan melebihi batas sebab bisa menjerumuskan ke dalam bahaya.
Kembali ke cara yang benar
Bagi mereka yang sudah siap menikah, jangan ragu menggunakan jasa perantara (comblang). Menurut Ustadz Aris, salah astu cara yang mudah untuk mengetahui keadaan (agama, akhlak, dan lain-lain) calon pasangan adalah dengan melihat pada keluarga.
Jika orang tuanya baik, Insya Allah anak-anak mereka akan dididik beragama dengan baik pula. Lalu kita perintahkan comblang untuk mengamatinya. Setelah merasa cocok dan condong/yakin akan jadi istrinya, barulah nazhar (melihat) untuk memutuskan apakah proses itu berlanjut ke pernikahan.
Aa Koen menyarankan agar sang comblang dipilih yang masih ada hubungan mahram, atau –kalau tidak bisa- orang lain yang mengerti syariat (minimal pergaulan dengan lawan jenis), agar hubungan antara kedua belah pihak tetap terjaga dan memudahkan komunikasi.
Untuk itu, marilah kita renungkan nasihat Ustadz Aris berikut ini. Beliau menghimbau agar para pemuda/pemudi kembali ke jalan Allah sesuai petunjuk Rasulullah SAW. Sebab menikah itu ibadah dan menyempurnakan agama. Pernikahan adalah suatu ikatan yang suci dan untuk regenerasi, bukan sekeadr melampiaskan hawa nafsu. Untuk itu, janganlah dikotori dengan cara-cara yang tidak syar’i. (abu shafy)
Majalah Nikah, Vol.5 No.3, Juni 2006 Jumadil Ula 1427

Afwan Akhii, Kau Saudaraku Tapi Bukan Mahramku…

Akhii, kutuliskan risalah ini bagimu. Bukan karena apa. Kau adalah saudaraku, Akhii fillah. Karena Allah Ta’ala, bukan Akhii fii nasab yang mengharamkan pernikahan dan menghalalkan hubungan mahram.[1]
Akhii, sesungguhnya hati manusia ada di antara jari-jemari Ar Rahman. Maka beruntunglah orang yang dihadapkan hatinya pada ketaatan pada Allah Ta’ala. Sungguh benarlah doa yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam panjatkan, “Allahumma musharrifal quluub, sharrif quluubanaa ‘alaa tha’atika” (Ya Allah, Dzat Yang Memalingkan Hati, palingkan hati kami di atas ketaatan pada-Mu)[2]
Akhii, sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan lemah[3]. Manusia, ya Akhii. Tak terkecuali. Laki-laki maupun wanita.
Tahukah kau wahai Akhii, panutan kita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengingatkan kita dalam sabdanya yang artinya, “Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih membahayakan kaum laki-laki daripada fitnah wanita.”[4]

Dan agama kita yang mulia juga telah mengajarkan adab-adab bergaul dengan lawan jenis yaa, Akhii. Bila kita tapaki perjalanan salaful ummah, kita akan temukan betapa mereka menjaga adab-adab tersebut.
Maka tidak layak bagi kita untuk bermudah-mudah dalam bergaul dengan lawan jenis. Janganlah bermain-main dengan kehormatan, yaa Akhii. Allah Ta’ala selalu mengawasi kita di manapun dan kapanpun. Apatah itu dalam kamar tertutup rapat, ketika kau sedang asik ber-SMS dengan wanita yang bukan mahrammu tanpa keperluan yang mendesak. Sama sekali bukan untuk hal yang membawa mashlahat, hanya untuk mengatakan,
“Ap kbr, Ukhti? Lg sbk ap skrng?”
“Smgt ^_^”
“Ttp senyum nggih =)”

Atau untuk sekadar mengirimkan nasehat. Entah itu terjemah Al Qur’an, potongan hadits, atau perkataan ulama. Apa maksud yang ada dalam hatimu, yaa Akhii? Banyak teman-teman ikhwan yang lebih berhak kau beri perhatian dan nasehat. Na’am, murni perhatian dan nasehat, tanpa tendensi apapun.
‘Afwan ‘Akhii, bukannya kami terlalu sombong untuk menerima nasehat darimu. Akan tetapi, bagi kami, cukup teman-teman shalihah tempat untuk berbagi rasa. Cukup bagi kami, para asatidz dan asatidzah[5] yang mendakwahi kami. Cukuplah majelis-majelis ilmu dan buku-buku dari para ulama tempat kami mencari tahu tentang agama.
Tahukah yaa Akhii, terkadang syaithan menghiasi keburukan sehingga menjadi tampak indah. Bahkan terkadang syaithan membuka sembilan puluh sembilan pintu kebaikan untuk menjerumuskan manusia kepada satu pintu keburukan.[6]
Akhii, Ibnu Taimiyah pernah berkata yang artinya, “Kesabaran Yusuf menghadapi rayuan istri tuannya lebih sempurna daripada kesabaran beliau saat dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, saat dijual dan saat berpisah dengan bapaknya. Sebab hal-hal ini terjadi di luar kehendaknya, sehingga tidak ada pilihan lain bagi hamba kecuali sabar menerima musibah. Tapi kesabaran yang memang beliau kehendaki dan diupayakannya saat menghadapi rayuan istri tuannya, kesabaran memerangi nafsu, jauh lebih sempurna dan utama, apalagi di sana banyak faktor yang sebenarnya menunjang untuk memenuhi rayuan itu, seperti keadaan beliau yang masih bujang dan muda, karena pemuda lebih mudah tergoda oleh rayuan. Keadaan beliau yang terasing, jauh dari kampung halaman, dan orang yang jauh dari kampung halamannya tidak terlalu merasa malu. Keadaan beliau sebagai budak, dan seorang budak tidak terlalu peduli seperti halnya orang merdeka. Keadaan istri tuannya yang cantik, terpandang dan tehormat, tanpa ada seorang pun yang melihat tindakannya dan dia pula yang menghendaki untuk bercumbu dengan beliau. Apalagi ada ancaman, seandainya tidak patuh, beliau akan dijebloskan ke dalam penjara dan dihinakan. Sekalipun begitu beliau tetap sabar dan lebih mementingkan apa yang ada di sisi Allah.”[7]
Yaa Akhii, tidakkah kau ingin meneladani Yusuf ‘Alaihis Salam? Seorang pemuda yang menjaga iffah-nya yang dijanjikan mendapatkan perlindungan Allah Ta’ala di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada lagi naungan selain naungan-Nya.[8]
Yaa Akhii, mungkin kau sudah pernah mendengar sebuah hadits dari Nau’as Ibni Sam’an radiyyallahu anhu yang artinya, “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam tentang kebaikan dan kejahatan. Beliau bersabda: “Kebaikan ialah akhlak yang baik dan kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain mengetahuinya.”[9]
Yaa Akhii, kebahagiaan sejati tidak akan diperoleh dengan cara yang haram. Percayalah itu. Cara ini hanya akan menimbulkan kesusahan dan kerusakan pada diri serta terbuangnya harta dengan sia-sia. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya.[10]
Terakhir yaa Akhii, saya akan nukilkan perkataan Salman Al Farisi radiyyallahu ‘anhu dari Ja’far bin Burqan yang artinya, “Ada tiga orang yang membuatku menangis dan tiga orang lagi membuatku tertawa. Aku tertawa melihat orang mengejar dunia sedangkan kematian telah mengintainya, orang berbuat lalai berbuat padahal dirinya tak pernah dilupakan, dan orang banyak tertawa, sedangkan ia tidak tahu apakah Allah murka ataukah ridha kepadanya. Dan aku menangis karena kepergian orang-orang yang dicintai, yaitu kepergian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan pengikutnya, kedahsyatan yang sangat mengerikan saat berada di pintu kematian, dan saat berdiri di hadapan Rabb semesta alam, yaitu ketika aku tidak mengetahui apakah aku akan dikembalikan ke surga atau ke neraka.”[11]
Kuharap risalah ini memperberat timbangan amal kebaikanku kelak. Pada hari di mana harta dan anak takkan berguna kecuali orang yang menghadap Allah Ta’ala dengan hati yang selamat.[12]
Wallahul musta’an.

1. Mahram adalah orang-orang yang haram dinikahi, bisa karena nasab, persusuan, atau pernikahan. Di Indonesia, istilah ini rancu dengan muhrim. Padahal istilah yang tepat adalah mahram, karena muhrim berarti orang yang sedang berihram (-pen).
2. HR Muslim no. 2654 dari Shahabat ‘Abdullah bin’Amr bin Al Ash Radiyallahu ‘Anhuma
3. Lihat QS An Nisaa: 28
4. HR. Al-Bukhari dalam An-Nikah (5096), Muslim dalam Adz-Dzikr (2740)
5. Jamak dari ustadz dan ustadzah (-pen)
6. Perkataan Hasan bin Shalih rahimahullah
7. Perkataan ini dinukil oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah dalam Madarijus Salikin
8. Lihat HR Bukhari no 660, Muslim 1031 dari Abu Hurairah radiyyallahu anhu, yang artinya, “Tujuh golongan yang kelak akan dilindungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu dalam keadaan demikian dan berpisah pun dalam keadaan demikian pula, laki-laki yang diajak (berzina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah namun ia menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya, hingga kedua matanya bercucuran air mata.”
9. HR Muslim, dimuat dalam Bulughul Maram, Kitabul Jami’ bab adab
10. Terjemah HR Ahmad V/78,79
11. Atsar ini tercantum dalam kitab Rauhuz Zaahidiin yang merupakan ringkasan dari kitab Hilyatul Auliyaa’
12. Lihat QS Asy Syu’aara’: 88-89


Sumber Refrensi : http://mii.fmipa.ugm.ac.id/?p=617

Rabu, 09 Desember 2009

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."

-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top"
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Futi ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
    akan memberikan beragam pengalaman dan
    membuka pikiran dengan berbagai
    kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
    segala hal.


    Ini akan menjadi jalan untuk bisa
    mendapatkan kepercayaan orang lain dan
    mengendalikan kita untuk tidak mudah
    menyerah. "being accountable is being
    dependable"


3. Berani keluar dari zona nyaman.

    Mencoba keluar dari zona nyaman akan
    membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
    hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
    untuk menghadapinya.


    Melakukan hal ini akan membangun rasa
    percaya diri dan dapat menjadi jaminan
    bahwa segala sesuatu pasti ada
    solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

    Mau mengakui kesalahan dalam hidup
    justru dapat meningkatkan harga diri
    kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Futi!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Futi menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Sampai ketemu minggu depan! :-)


************** RESOURCE BOX ********************

Asian Brain Newsletter -Think & Succeed!
Kontribusi Anne Ahira & PT. Asian Brain untuk menggali
dan melejitkan potensi masyarakat Indonesia!

Aku Menikahimu dengan Sederhana


Aku Menikahimu dengan Sederhana


Aku senantiasa mengingat saat pernikahan kita
Bukan karena ia berlangsung di gedung mewah
Juga bukan karena iringan degung dan gamelan, atau pakaian mengkilap dan kosmetika
Harapan kita adalah kita tak dibuat silau dengan gemerlap dunia

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Tanpa undangan pernikahan, hanya SMS dan undangan lisan
Di masjid kecil yang terpojok dr rumah-rumah menjulang
Kita berharap agar keturunan kita mencintai masjid dan terpaut hati padanya

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Karena kita tak sempat dan tak ingin disibukkan oleh remeh-temeh upacara
Apalagi upacara-upacara yang menurut agama tak selayaknya ada
Sebab kita berharap agamalah yang memandu perjalanan kita

Walimatul 'ursy kita hanya dilangsungkan di rumah saja
Menunya tak seberapa istimewa
Namun alhamdulillah kita masih bisa mendengar adzan dan shalat pada waktunya
Harapan kita adalah kita masih bisa mendengar adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga kita

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Hanya jas pinjaman berwarna coklat dan dasi sedikit sobek
Mahar sederhana karena engkau memintanya begitu
Harapannya adalah kita tak disibukan oleh pakaian dan perhiasan dunia

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Kita mendobrak kebiasaan dan tradisi yang mempersulit pernikahan
Bahwa inti pernikahan bukan yang lain-lain, bukan prestise yang harus ditunjukkan pada tamu-tamu
Demikianlah mudah-mudahan kita menemukan inti dari setiap lekuk hidup berumah-tangga

Kita berharap, semoga melalui hisab sederhana pula, bersama-sama kita berumah di syurga.

Sabtu, 31 Oktober 2009

LAMARANMU KUTOLAK!


(Kisah Sederhana, Jenaka tapi Penuh Makna)
*Copas dari Manajemen_Mentoring Milist.

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.
Melalui ta'aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk
melanjutkannya menuju khitbah.

Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru
pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang
sekarang amatlah berbeda.

Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.

Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang
lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk 'merebut'
sang perempuan muda, dari sisinya.

"Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" tanya sang setengah baya.
"Iya, Pak," jawab sang muda.
"Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
"Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang muda, mencoba meyakinkan.
"Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak
bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model
seperti itu!" balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal
sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu."
"Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku
takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya.
Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya,
keras.

Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang
lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho."

"Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya.
"Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di
Kampus," jawab sang muda, percaya diri.
"Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo
rumahku ini kan?"
"Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."
"Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok
mau ngatur keluargamu?"

Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho."
"Kamu lulusan mana?"
"Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM
ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"
"Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya
saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak."
"Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?"


Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho."
"Jadi kamu sudah bekerja?"
"Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."
"Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku."
"Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?"

Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."
"Rencananya maharmu apa?"
"Seperangkat alat shalat Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf."
"Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."


Bisikan, "Dia jago IT lho Pak"
"Kamu bisa apa itu, internet?"
"Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net."
"Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."
"Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."

Bisikan, "Tapi Ayah..."
"Kamu kesini tadi naik apa?"
"Mobil Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."
"Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"
"Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?"

Bisikan, "Ayahh.."
"Kamu merasa ganteng ya?"
"Nggak Pak. Biasa saja kok"
"Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang
cantik ini."
"Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"


Sang perempuan kini berkaca-kaca, "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
"Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?"
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."
Sang setengah baya tersenyum, "Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih."
Mata sang muda ikut berkaca-kaca.

Ini harus happy ending, bukan?

Senin, 26 Oktober 2009

Curahan Hati Seorang Akhwat


Resah...Gelisah...
Ada apa dengan ku??
Kenapa bayang-bayang mu selalu mengisi relung-relung kalbuku..??
Ya Alloh..dosakah hamba??
Ampuni hamba Ya Rabb..
Engkaulah yang menumbuhkan rasa ini padaku..
Jagalah hati ini Ya Rabb..
Ya Alloh..lindungi hamba dari rasa ini..
Aku mencintainya karna Mu Ya Rabb..
Jangan biarkan rasa cintaku padanya melebihi rasa cintaku pada Mu Ya Alloh..
Bimbinglah hati-hati kami..
Satukan hatiku hatinya..
Untuk lebih mendekat pada Mu..
Dan menggapai cinta Mu..

Doa Cari Jodoh..

Ya Allah, kalau dia memang jodohku,

jodohkanlah...!!



Tapi kalau bukan jodohku,

Jodohkanlah juga...!!



Jika dia tidak berjodoh denganku,

maka jadikanlah kami jodoh...!!



Kalau dia bukan jodohku,

jangan sampai dia dapat jodoh yang lain,

selain aku...!!



Kalau dia tidak bisa di jodohkan denganku,

jangan sampai dia dapat jodoh yang lain,

biarkan dia tidak berjodoh sama seperti

diriku...!!



Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,

jodohkanlah kami kembali...!!



Kalau dia jodoh orang lain,

Putuskanlah!

Jodohkanlah dengan ku....!!



Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,

biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dulu dan

kemudian jodohkan kembali dia dengan ku ...!!

(Boleh forward dari temen neh..Tapi doanya rada maksa yach..Hehehe..) :-D

Mishal Minta Erdogan Ikut Tangani Krisis Masjid Al-Aqsha


Kepala biro politik HAMAS, Khalid Mishal, menyerukan pada pemimpin negara-negara Arab untuk segera mengambil inisiatif dan menentukan sikap tegas untuk menyikapi peristiwa kisruh di Masjid al-Aqsha pada Ahad (25/10) kemarin.
Namun, secara khusus Mishal juga melayangkan undangan dan permintaan kepada PM Turki Recep Tayyep Erdogan untuk ikut serta lebih jauh menangani krisis yang kembali mencuat ini.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Mishal pada konferensi pers yang digelar di Damaskus, Suriah, pada Ahad siang (25/10) kemarin.
Sekitar pukul 8 pagi hari kemarin, ketika beberapa jama'ah Muslim masih menetap di masjid Qubbah as-Sakhrakh dan masjid al-Aqsha di bilangan Haram al-Quds as-Syarif, tiba-tiba sekelompok ekstrimis Yahudi berdatangan hendak menduduki wilayah Masjid al-Aqsha untuk melaksanakan ritual keagamaan Yahudi.
Aksi para ekstrimis Yahudi itu mengusik beberapa jema'at Muslim yang tengah berada di dalam masjid al-Aqsha. Pihak Muslim melakukan protes. Bentrokan pun terjadi, hingga pasukan keamanan Israel pun turun tangan dan berusaha membubarkan kerumunan dengan menembakkan gas air mata dan beberapa tembakan peringatan.
Dalam pantauan siaran televisi Aljazeera yang menayangkan peristiwa dari tempat kejadian secara langsung, keadaan tampak sangat kacau dan tegang saat terjadi bentrokan. Puluhan umat Muslim masuk ke dalam masjid al-Aqsha dan menguncinya dari dalam.

Kontan saja, peristiwa tersebut kembali menjadikan suhu hubungan Palestina-Israel kembali memanas. (L/jzr)

Israel Ingin Hancurkan Masjid Al-Aqsa


DAMASKUS - Pemimpin senior Hamas mengingatkan bahwa Israel berencana menghancurkan Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) untuk membangun sebuah kuil baru di tempat itu.

Pada Minggu kemarin, halaman masjid menjadi tempat bentrokan untuk kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir ini, setelah kepolisian Israel menyerbu tempat itu dan menahan 12 jemaah Arab.

"Ini adalah langkah pertama ke arah untuk membagi masjid, pendahuluan untuk membongkarnya dan membangun sebuah kuil di tempat itu," ujar pemimpin politik Hamas Khalid Meshaal dalam sebuah pidato di Damaskus, Suriah, dikutip dari AFP, Selasa (26/10/2009).

Organization for Human Rights on the Temple Mount (OHRTM), sebuah kelompok berhaluan kanan Israel, dalam pertemuan Minggu kemarin menyerukan pembangunan kuil baru di halaman Masjid Al-Aqsa. Pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah anggota Knesset dan para rabi.

Ketegangan terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir dan bentrokan terjadi di halaman tempat suci itu, setelah ekstrimis Israel yang didukung pasukan kepolisian memaksa masuk dan terlibat baku hantam dengan jemaah masjid.

Polisi Israel juga menahan akses warga Palestina ke masjid selama beberapa hari.

Blokade Israel itu memicu amarah di berbagai tempat, dengan digelarnya unjuk rasa di beberapa negara Timur Tengah, seperti Iran dan Turki.

Organisasi Konferensi Islam juga mengingatkan Israel mengenai konsekuensi berbahaya atas tindakan melakukan pelanggaran di Masjid Al-Aqsa.(jri)

Minggu, 25 Oktober 2009

Thanks to my brother..

My brother, hari ini usiamu berkurang lagi satu tahun..
Doa-doa tulus, ku persembahkan kepadamu sebagai ungkapan rasa terima kasihku kepadamu..
Kaulah tauladanku, kaulah banggaan Ibu..
Kaulah yang menjadi pelindung & pemimpin bagi kami serta keluargamu..

Tiada kata yang pantas ku ucapkan selain doa untukmu..
Semoga kau tetap bisa menjadi seorang kakak yang slalu ku banggakan, bisa menjadi anak sholeh yang slalu Ibu cintai, serta seorang Abi n suami yang sholeh bagi anak & istrimu..
Amiin..
Thanks to my brother.. (^_^)

Selasa, 08 September 2009

Do'a dikala ragu akan dirinya... ^_^


Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh

Amin... Ya Rabbal 'Alamin..

Kumpulan Tips-Tips Motivasi


1. Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan.

2. Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

3. Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda.

4. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

5. Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

6. Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

7. Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan

8. Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu

9. Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru

10. Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah

11. Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda

12. Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani

13. Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

14. Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat

15. Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan

16. Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat

17. Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai

18. Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

19. Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

20. Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

21. Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang

22. Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri

23. Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.

24. Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.



KUMPULAN TIPS-TIPS MOTIVASI

MARIO TEGUH

(Bussiness Efectiveness Consultant )

Kegombalan di Kalangan Aktivis Dakwah


Nih dia yang ditunggu-tunggu. Hehehe..
Hal yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama, sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens.

Intensitas hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah manusia, katanya. Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama pada keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak ayal akan terjadi juga gombalisasi di sini.

Sering seseorang ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini mustinya disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si “dia” memergoki adanya perasaan itu. Gengsi dong!! Namun suatu saat pertahanan itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi sedang keimanan dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si “dia”, baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail … bisa juga dalam rapat koordinasi.

Dari pengamatan, yang paling banyak terjadi adalah adanya gombalisme via SMS, kita sebut saja sebagai SMS gombal. Kita simak contoh SMS-SMS ini….
“Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti di mana-mana namun semuanya bisa tetap tawazun. Anti benar-benar mujahidah tangguh. Tetep semangat ya Ukhti!”

“Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras seperti itu datang rapat dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak rela klo Anti sampai jatuh sakit…”

Akhwat: “Aww. Apa kabar? Akhi, sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan ya..”
Ikhwan: “Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti SMS ^_^. Ane sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat sama Anti…”
(Halah… gombal semua tuh!!!)

Ada yang lebih parah nih … kayak gini:
“Aww. Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab biru tadi…”

“Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara Anti…”

“ … Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti ….”

Oh .. NOOOOOOOOOOOO!! Aneh-aneh aja isi SMS-nya. Mungkin lebih banyak lagi SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi si penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, ada yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga yang suka dan berbunga-bunga, ada yang kemudian menaruh harapan. Kita simak penggalan berikut…

Pada dini hari sekitar pukul dua pagi, suara berisik nada SMS membangunkan seorang akhwat dari perjalanan tidurnya. SMS dari siapa nih malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia buka SMS-nya, hah… dari seorang ikhwan, bunyinya:
”Wahai Ukhty, segera terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari peraduanmu, basuhlah wajah dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari kemudian, bersujud dan bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. Niscaya Allah akan meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan harapan kita.”

Sang akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim SMS, kurang kerjaan aja. Dasar, sok perhatian! Namun tanpa sadar jari-jari lentik akhwat itu mengetik balasan:
“Jazakallah khairan, Akh. Jangan kapok tuk sering ngingetin ane ya…”
Nah lo!!

Coba dirasa-rasakan, apa SMS-SMS semacam itu tidak beresiko? Bagus sih sepertinya, membangunkan untuk sholat tahajud … tapi efek sampingnya bisa menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya VMJ (Virus Merah Jambu). Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. Sulit nyari vaksin atau anti virusnya.

Makanya… ingat, penyebab awal perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. Kalau si gombal dah nyebar, maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhawat. Mestinya paham dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka (kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati, kayak Nurul dalam novel AAC itu loh… Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh … coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap. Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit banget nanti? Apa tega, mendholimi mereka seperti itu?

So, khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. Jangan asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan. Juga .. jangan asal balas SMS, apalagi dengan SMS gombal. Ini nih contoh balasan yang ngegombal….
Akhwat : “Ane pengin rihlah, ke syurga …”
Ikhwan : “Ukhty, ke mana pun Anti mau pergi, saya akan bersedia menemani, meski taruhannya jiwa ini …” (He..he..he.. peace Ukhti ^_^ )
Nah!! Dasar gombal! Jaga gengsi dong. Ini nih…. Barisan kata berikut mungkin bisa menggambarkan ikhwan yang nggak mau nggombal.

Karena Aku Mencintaimu
Wahai Ukhty…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu

Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah

Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.

Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….

Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.


So, sekali lagi bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral janji. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagu bilang suka atau cinta. Bisa fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dholim?? Tegaskan semenjak sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Sampai dhower deh, terserah! ^_^

Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Antunna tidak suka terombang-ambing kan? Antunna lebih suka pada kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah Antunna dengan datang ke orang tua Antunna. Itu … baru deh, oke. Waspadalah …waspadalah …

SO SEMUANYA .... WASPADAI ARUS GOMBALISASI!!!
(Afwan jiddan jika ada yang tersinggung...!!!! Just intermezzo... ^__^)

source: http://ratna08.cybermq.com/post/detail/138/membongkar-rahasia-oknum-ikhwan-nyebelin

Jumat, 04 September 2009

Belajar dari Kegagalan


Kegagalan merupakan suatu keberhasilan yang tertunda, belajarlah dari kegagalan-kegagalan yang udah kita alami.. Semakin banyak kita gagal, semakin banyak juga pelajaran yg bisa kita ambil.. Dan dari kegagalan-kegagalan itulah kita dapat memompa motivasi diri kita untuk menjadi lebih baik. Mengevaluasi diri & memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Serta berjuang & berusaha lagi untuk menggapai kesuksesan.. Seperti kata Mario Teguh niy..

Mulailah Keberhasilan Anda Dari Mana Pun Anda Berada

Jika Anda letih dengan keadaan Anda sekarang, dan merindukan segeranya perubahan yang menyejahterakan, yang membahagiakan, dan yang mencemerlangkan kehidupan Anda, segerakanlah perubahan Anda.

Segeralah memulai.

Mulailah dari tempat di mana Anda berada, dan pastikan Anda memulai sekarang.

Jangan pernah lupakan, bahwa

Anda sampai, hanya karena Anda berangkat.

Dan ingatlah, bahwa

Batas waktu itu dibuat bukan karena Anda harus selesai, tetapi karena Anda harus segera memulai.

Dan setelah pengertian ini mendapatkan tempat yang kuat di hati Anda, perjelaslah bagi diri Anda sendiri, bahwa

Keberhasilan Anda ada pada tempat yang lebih tinggi dari yang sedang Anda kerjakan sekarang.

Kemudian,
janganlah berlaku seperti orang yang mengeluhkan apa saja yang tidak terlihat di dalam sebuah gambar, tetapi

Berfokuslah pada yang telah jelas terlihat,
karena dari sana lah Anda mencapai tempat-tempat yang belum terlihat bahkan oleh imajinasi Anda.

Lalu bekerja keraslah dalam kedamaian bahwa Anda telah melakukan yang benar.

Janganlah berupaya menjelaskan mengapa Anda tidak mencapai yang belum Anda capai.
Bekerjalah untuk mencapai yang telah jelas bagi Anda.

Janganlah mensyaratkan yang belum Anda miliki sebagai cara untuk mencapai yang Anda inginkan.

Anda akan diantarkan ke tempat-tempat tinggi yang Anda idamkan itu, hanya jika Anda menjadi tidak pantas lagi bagi tempat di mana Anda berada sekarang.

Perhatikanlah, semua jiwa yang mencapai kecemerlangan hidupnya, mencapainya dari tempat di mana mereka tadinya betul-betul berada, apa pun keadaan mereka saat itu.

Anda tidak terbebas dari keharusan yang sama, yaitu keharusan untuk memindahkan diri Anda sendiri dari keadaan yang sekarang ke keadaan yang Anda inginkan.

Maka,

Mulailah keberhasilan Anda dari mana pun Anda berada.

………..

Sahabat-sahabat saya yang sedang menjadikan dirinya ramah kepada kesegeraan tindakan,

Begitu dulu ya?

Janganlah lagi Anda mencari-cari alasan untuk menjadikan penundaan dan keraguan Anda seperti sesuatu yang benar.

Tidak ada hidup yang bisa menjadi benar, jika diisi dengan penundaan dari tindakan yang benar.

Buktikanlah kasih sayang Anda kepada diri sendiri dan kepada mereka yang menyandarkan harapan baiknya kepada baiknya keputusan Anda.

Jadilah pribadi yang ringan dan mudah untuk melakukan yang diketahuinya harus dilakukannya.

Jadilah pribadi yang membanggakan.

Sampai kita berjabat-tangan nanti.

Terima kasih,

Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-814-2080 | For The Happiness Of Others | Jakarta

Tuh kan, so belajarlah dari kegagalan & Mulailah keberhasilan kita dari manapun kita berada..Okay..??!! Semangat Perubahan..Bisa..Bisa..Pasti Bisa..Allahu Akbar...!!

Minggu, 24 Mei 2009

Ketika Aktivis Harus Jatuh Cinta

Ketika Harus Jatuh Cinta, Catatan Kecil untuk Para Aktivis Dakwah Sejati
(Part 1: Fenomena)
Dakwah bagaikan cahaya yang terpantul dari kedalaman senyawa dalam dada.
Cahayanya terpantul karena banyaknya kaca hati yang terserak, menyertai segenap duka yang terpupuk atas nama surga.
Semakin banyak kaca hati yang terserak mampu melunturkan waktu yang kian menipis di kisi-kisi senja. Berharap cepat kembali demi sebuah cinta.

Bagi seorang aktivis, dakwah merupakan sebuah jalan panjang menuju surga-Nya yang penuh onak dan duri. Tidak akan disebut berdakwah ketika seorang aktivis tidak menemui cobaan dalam berdakwah. Karena memang cobaan adalah bagian dari dakwah itu sendiri dan Allah akan selalu menguji kesungguhan hati orang-orang yang telah berani mengatakan bahwa mereka beriman.

Banyak aktivis yang telah berhasil melewati berbagai fase cobaan dalam rentang dakwahnya yang panjang. Aktivis ini telah membuktikan dirinya di hadapan kaum muslimin dan Rabb bahwa dengan keteguhan hati dan kesabarannya telah berhasil melakukan terobosan-terobosan dakwah yang penuh strategi dalam melawan kebatilan. Aktivis ini menjadi tumpuan dakwah di tempatnya berada karena dapat dipercaya dan amanah dalam melaksanakan berbagai agenda. Ia layak digelari mujahidullah peradaban karena mampu bertahan dengan cobaan dakwah yang menyangkut strategi dalam melawan kebatilan.

Tetapi seringkali aktivis itu tidak menyadari bahaya cobaan yang sedang menerpa hatinya. Hatinya yang rapuh sering tergelincir dengan cinta terhadap lawan jenis yang tumbuh dari kebersamaan mereka dalam dakwah yang panjang dan penuh cobaan. Ta'awun yang mereka lakukan seringkali menimbulkan benih-benih terpendam. Lalu diam-diam mereka pupuk di dalam hati hingga akhirnya bunga bermekaran di mana-mana. Sayangnya, bunga itu bukanlah bunga mawar yang indah... Bunga itu tumbuh bukan dari keimanan, melainkan dari pandangan mata dan nafsu yang pelan-pelan merusak hati lalu menggerogoti jiwa yang lemah. Jiwa itu kini menjadi rapuh, merusak seluruh niat yang tersampir di dada lalu akhirnya merobohkan sendi-sendi dakwah.

Walaupun begitu, sulit sekali untuk melepaskan ‘dia' yang telah bersemayam di dada, jauh melebihi Dia yang selama ini selalu bersama kita dengan penuh cinta. Bagaimana bisa melupakannya begitu saja? Ketika seorang aktivis dakwah telah terlalu lama menancapkan panah-panah pandangan mata ke arah ‘dia' yang tampak indah dengan segala gerik dakwahnya, sedangkan Dia-Rabb yang selalu ada untuk kita tak pernah sekalipun menampakkan wujud-Nya, tentu saja sosok'nya' jadi lebih bermakna. Kita takut tegas padanya karena sebelumnya telah terbayang wajahnya yang memelas. Kita jadi takut berbuat salah padanya karena telah terbayang wajahnya yang merah padam. Sekarang di dalam pikiran hanya ada wajahnya dimana-mana! Inilah bahaya kalau para aktivis mengurangi porsi ghadul bashar pada lawan jenis...

Lalu setelah berusaha ghadul bashar dan meluruskan niat lagi, datang cobaan dari lingkungan sesama aktivis dakwah. Yang anehnya lagi, lingkungan aktivis kadang malah mendukungnya. Mereka ucapkan kata-kata penggoda untuk membuatnya merasa bahwa sosok ‘itu' juga pantas disandingkan dengannya. Hati yang telah kokoh dibentengi keimanan kepada Allah itu akhirnya kandas juga dimakan api asmara yang datangnya dari sesama para aktivis dakwah. Terkadang lingkungan aktivis dakwah sekalipun juga dapat menjerumuskan ketika orang-orang yang ada di lingkungan itu sendiri kurang bisa menjaga hati dan pandangannya. Benar-benar cobaan yang dahsyat! Harapan dan kenyataan untuk menggapai surga-Nya telah terkotori oleh cobaan cinta dari lawan jenis yang tidak mampu dimaknai sesuai porsinya. Kini, yang tersisa hanyalah puing-puing dakwah yang terserak, roboh terkena badai cinta.

Ketika Harus Jatuh Cinta, Catatan Kecil untuk Para Aktivis Dakwah Sejati
(Part 2:Antara Kejujuran & Ketulusan)
Cinta... tiada satu pun di dunia ini yang menafikan karena cinta sendiri merupakan senyawa yang menjadi fitrah manusia sejak dia ada. Sekarang, permasalahan yang muncul adalah apakah kita bisa menumbuhkan benih cinta yang ada di dalam hati sesuai dengan porsinya? Apakah kita mampu mensinkronisasikan cinta dengan dakwah yang telah menjadi darah daging kita sendiri? Ataukah kita memisahkan cinta dengan dakwah lalu jatuh terluka karena telah mencabik-cabiknya dari nyawa? Kita letakkan harapan pada hamba, yang bahkan masih mengeja makna cinta. Sedangkan cinta hanya mau berharap pada Ilahi Rabbi-Tuhan yang telah menjadikannya ada.

Andaikan kita menjadi seorang aktivis yang telah jatuh cinta pada seorang pengemban dakwah lainnya, apakah kita adalah orang yang lantas tergelincir dari jalan dakwah ataukah kita mampu bertahan lalu menjaga cinta kita sebagai rahasia saja? Atau jangan-jangan kita biarkan cinta dan dakwah berjalan beriringan. Kita berjuang untuk Allah sekaligus untuk mendapatkan cinta dari aktivis dakwah lainnya juga. Padahal kita mengetahui hanya amal yang niat tulus karena Allah saja-lah yang diterima oleh Allah.

Wahai para pengemban risalah Allah, sadarlah... Hanya kejujuran dan ketulusan sajalah yang mampu mengalahkan semua niat yang telah ternoda di dalam dada. Ketika niat telah terkotori dan cinta telah berharap pada selain Allah, jujurlah pada Allah. Utarakan kepada Allah dengan sejujurnya keinginanmu yang sebenarnya. Jika ingin bersatu dengannya, mintalah... Pun ketika hati ini ingin diluruskan oleh Allah, dihilangkan bayang-bayang dirinya dari pikiran, maka mintalah... Jujurlah pada Allah... Kenapa kita harus menutupi hal yang tampak di hadapan-Nya?

Tulus dan jujurlah hanya kepada Allah-Rabb yang Maha Mengetahui segala isi hati. Karena hanya Allah saja yang mampu jujur dan tulus kepada kita. Bukan pendamping dakwah yang kita harapkan atau bahkan lingkungan yang mungkin juga sedang futur.

Lalu ketika Allah telah membalas kejujuran itu, maka saatnya untuk tulus kepada Allah. Tulus atas apapun keputusan Allah yang diberikannya kepada kita. Seandainya Allah mengabulkan doa-doa kita, anggaplah ini sebagai kado kecil dari-Nya karena kita telah jujur pada-Nya. Jika Allah mengizinkan kita bersatu dengan kekasih hati, maka tuluskan lagi niat kita hanya karena Allah. Maka insyaAllah perjalanan dakwah ini dengan kekasih hati akan lebih indah dan diridhoi oleh-Nya. Sedangkan bila Allah justru memisahkan kita dengan kekasih hati, maka kita juga harus berusaha tulus menerima segala keputusan Allah. Ini adalah keputusan terbaik dari Allah dan tiada yang bisa menandinginya. Yakinlah dengan keputusan Allah ini, maka insyaAllah penggantinya akan lebih baik dari apa yang selama ini kita bayangkan.

InsyaAllah dengan kejujuran dan ketulusan cinta ini maka aktivis dapat melangkah di jalan dakwah dengan keyakinan teguh dan kesabaran. Akivis menjadi insan yang istiqomah melangkah di jalan dakwah. Aktivis menjadi mujahid yang berhasil dari segi strategi dan segi kesucian cinta. Semoga kita semua menjadi aktivis yang mampu jujur dan tulus kepada Allah atas fitrah cinta yang telah menjadi senyawa dalam jiwa kita. Amin...

Kamis, 21 Mei 2009

Mulianya Seorang Wanita


Ukhti fillah!. Engkau adalah bunga kehidupan, teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu dan menodai kesempurnaanya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini, karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya, merajut benang-benang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu. Ingatlah selalu firman-Nya:

"Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasulnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar" (Al -Ahzab:71).

Camkanlah selalu dalam hatimu, bahwa berjalan diatas kebenaran (sunnah) ibarat memegang bara api, banyak aral dan rintangan yang menghalangimu. Lihatlah keluar, musuh kita bersatu padu untuk mengahancurkan kita. Dengan segenap daya dan upaya mereka ingin agar kita melepaskan pakaian akhlak dan rasa malu dari diri kita, sehingga mereka lebih leluasa merongrong agama ini. Aku tidak ingin, dirimu dan juga diriku (dengan izin Allah) menjadi korban serigala-serigala liar itu. Karena itu palingkan wajahmu dari mereka dan sambutlah dengan penuh suka cita jalan kebenaran yang ditawarkan Allah dan Rasul-Nya. Peganglah tali kendali itu dengan sekuat tenaga agar tidak jatuh dalam kehancuran. Buatlah mereka marah dan sedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam dengan hijabmu.

Ukhti fillah!. Sesungguhnya mereka iri dengan apa yang kita miliki, wanita-wanita mereka telah terperosok jauh dalam kubangan dosa, kehinaan dan maksiat sehingga tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Sedangkan engkau??? Engkau adalah wanita berkedudukan tinggi, engkau wanita dengan kemuliaan, kesucian dan kehormatan yang tinggi. Kedudukanmu tinggi karena Al -Qur'an, engkau mulia dengan iman dan suci karena engkau berpegang teguh pada agama ini. Oleh karena itu engkau adalah mutiara yang teramat mahal, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya apalagi menyakitinya. Itulah kelebihan dan keistimewaan yang tidak akan kau dapati selain dalam agama ini.

Maka wahai ukhti fillah Al 'Afifah, yang senantiasa sholat dan sujud kepada Dzat yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluknya, dan menundukkan pendengaran dan penglihatan untuk-Nya, cukuplah hadist Rasulullah berikut sebagai penyejuk hati :

"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah." (HR. Muslim).

Ya, engkau adalah sebaik-baik perhiasan dunia, engkau adalah harapan agama, yang diharapkan dapat melahirkan generasi robbani. Perhiasan itu tidak mudah didapat, harganya terlalu mahal dan menjaganya pun tidaklah mudah. Setiap abdi Allah ingin mendapatkannya, namun tidak semua bisa memilikinya. Ia memberikan kesejukan dikala hati gersang dan menyegarkan pandangan dikala mata suram. Perhiasan dunia itu, dalam kehidupannya senantiasa menampakkan kemuliaan dirinya. Bagaikan sekuntum mawar yang sedang mekar, harumnya tergambar dari pribadinya yang santun. Tunduk pandangannya, tegas bicaranya.

Sedikitpun tidak ada keraguan jika meninggalkannya di rumah. Ia menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dan senantiasa menjaga kehormatan diri dan suaminya. Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa diselimuti prestasi. Ia tahu mana kegiatan yang disukai Rabbnya , untuk itu ia tidak pernah putus asa. Ia senantiasa menjaga kesucian dirinya. Tidak mudah mengeksploitasi diri dan kehormatannya, apalagi hanya sekedar menggodanya. Karena ingatlah selalu, bunga istimewa hanya untuk yang istimewa.

Ukhti fillah!. Itulah gambaran tentang dirimu. Sungguh teramat agung kedudukanmu. Maka senantiasalah bersyukur kepada-Nya atas semua karunia, rahmat dan petunjukNya. Takutlah engkau pada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu agar engkau termasuk dalam golongan hambaNya yang selamat dan bahagia di dunia maupun di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah, semoga Allah memberikanmu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca.

Selasa, 19 Mei 2009

Ketika Cinta Berbalas

Saya masih ingat ada seorang sahabat yang menulis artikel dengan judul "Cinta tak terbalas". Ya, jika udah bicara tentang "CINTA" , tidak akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus bikin gelisah.

Cinta tak/belum terbalas mungkin menyakitkan .. bikin penasaran sekaligus berbunga angan-angan, "andaikan dia mau sama aku..", "apa dia tahu perasaanku ya ?".Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti.

Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "o, ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama", "tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu bla bla..bla ". Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang "tuh kan, aku mah ge-er aja", "ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (karena takut resikonya ditolak).

Setuju sekali dengan pendapat sang ukthi, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll.

Nah, sekarang bagaimana kalau CINTA BERBALAS ? Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk sebelah tangan ? Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan ?.

Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita dan bluss !! ternyata CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?

Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan". ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH !. Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain ? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kepada-Nya. Lalu ?

Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini ? Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.

Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah agar tidak berganti dengan nama si "dia".

Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita

Rabu, 13 Mei 2009

Agar Cinta Bersemi Indah oleh : M. Fauzil Adhim

Menerima pendamping kita apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk mencapai kemesraan dalam rumah tangga dan kebahagiaan di akhirat.

Sebagai hamba yang dianugerahi fitrah, kita memang perlu menyeimbangkan harapan. Tak salah kita berdoa memohon suami yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman.

Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita (marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan.

Apa bedanya harapan dan komitmen? Apa pula pengaruhnya terhadap keutuhan rumah tangga kita? Harapan terhadap perkawinan menunjukkan apa yang ingin kita dapatkan dalam perkawinan. Bila kita memiliki harapan perkawinan yang sangat besar, sulit bagi kita untuk menerima pasangan apa adanya. Kita akan selalu melihat dia penuh kekurangan. Jika kita menikah karena terpesona oleh kecantikannya, kita akan segera kehilangan kemesraan sehingga tidak bisa berlemah lembut begitu istri kita sudah tidak memikat lagi. Betapa cepat dan berlalu dan betapa besar nestapa yang harus ditanggung.

Sementara itu, komitmen perkawinan lebih menunjukkan rumah tangga seperti apa yang ingin kita bangun. Kerelaan untuk menerima kekurangan, termasuk mengikhlaskan hati menerima kekurangannya membuat kita lebih mudah mensyukuri perkawinan.

Disebabkan oleh komitmen yang sangat kuat pada Allah dan Rasul-Nya istri Julaibib mengikhlaskan hati untuk menikah dengan Julaibib. Yang baru semalam usia pernikahan mereka Julaibib mengakhiri hayat di medan syahid. Ketika ibunya merasa tidak rela dikarenakan rendahnya rendahnya martabat dan buruknya perawakan fisik, ia meminta agar orang tuanya menerima pinangan itu kalau memang Rasulullah saw. yang menentukan.

Orang yang melapangkan hati untuk menenggang perbedaan, cenderung akan menemukan banyak kesamaan. Perbedaan itu bukan lantas tidak ada, tetapi kesediaan untuk menenggang perbedaan membuat kita mudah untuk melihat kesamaan dan kebaikannya. Sebaliknya, kita akan merasa tidak nyaman berhubungan dengan orang lain, tidak terkecuali pendamping hidup kita, bila kita sibuk mempersoalkan perbedaan. Apalagi jika kita sering menyebut-nyebutnya, semakin terasa perbedaan itu dan semakin tidak nyaman membina hubungan dengannya.

Semoga Allah melindungi kita dari mempersoalkan perbedaan tanpa mengilmui. Semoga Allah menjauhkan kita dari kesibukan yang membinasakan. Semoga Allah pula kelak mengukuhkan ikatan perasaan di antara kita dengan kasih sayang, ketulusan, dan kerelaan menenggang perbedaan. Sesungguhnya telah berlalu umat-umat sebelum kita yang mereka binasa karena sibuk mempersoalkan perbedaan dan memperdebatkan hal-hal yang menjadi rahasia Allah.

Nah, jika mempersoalkan perbedaan, menyebut-nyebutnya, dan mengeluhkannya akan membuat hubungan renggang, mengapa tidak melapangkan hati untuk menenggangnya? Sesungguhnya menenggang perbedaan akan menumbuhkan kasih sayang dan kemesraan yang hangat. Ada perasaan mengharukan yang sekaligus membahagiakan jika kita memberikan untuknya apa yang ia sukai.

Untuk itu, ada tiga hal yang perlu kita pahami agar ia mempercayai ketulusan kita. Pertama, berikanlah perhatian yang hangat kepadanya. Besarnya perhatian membuat dia merasa kita sayang dan kita cintai. Kedua terimalah ia tanpa syarat. Penerimaan tanpa syarat menunjukkan bahwa kita mencintainya dengan tulus. Tidak mungkin menerima dia apa adanya jika kita tidak memiliki ketulusan cinta dan kebersihan niat. Ketiga, ungkapkanlah dengan kata-kata yang tepat.

Berkaitan dengan ungkapan ini, ada sebuah tips yang ahsan yang disampaikan oleh ustaz yang kini masih mengajar di jurusan Psikologi, UII, Yogyakarta ini. Yakni terminologi "aku" dan kamu". Saat kita mendapatkan bahwa masakan yang dibuat pasangan kita keasinan misalnya, maka gunakanlah kata ganti "aku" . "Aku lebih suka kalau sayurnya lebih manis, sayang" Tapi saat kita mendapatkan suatu kelebihan pada diri pasangan, ia sukses menggoreng telor dadar misalnya (biasanya ia menggoreng berkerak), maka kita gunakan kata ganti "kamu". "Kamu memang pintar, istriku". Kita gunakan kata "aku" untuk sesuatu yang sifatnya negatif dan "kamu" untuk sesuatu yang sifatnya positif. Untuk semua hal.

Tampaknya memang benar, karena penggunaan kata ganti "kamu" untuk sebuah kesalahan yang telah dilakukan oleh pasangan kita cenderung menyaran pada arti memvonis alih-alih memosisikan pasangan kita sebagai tertuduh.

Dalam perspektif pragmatik (linguistik), terminologi ini merupakan sebuah upaya penggunaan maksim kesopanan dengan tetap mempertahankan maksim kerja sama. Dengan tujuan agar tidak terjadi konflik pada keduanya.

Berangkat dari petunjuk Allah ini tidak layak bagi kita untuk sibuk mempersoalkan kekurangan ataupun kesalahan, apalagi kekurangan yang sulit dihilangkan, sepanjang ia tidak melakukan kekejian yang nyata. Betapa pun banyak yang tidak kita sukai darinya, kemesraan dengannya tak akan pudar jika kita mencoba untuk berbaik sangka kepada Allah, barangkali di balik itu Allah berikan kebaikan yang sangat besar. Sebaliknya, sesedikit apa pun keburukannya, bila kita sibuk menyebut-nyebut dan mengingatnya, akan sangat memberatkan jiwa. Dampak selanjutnya tidak hanya bagi hubungan suami istri, tetapi merembet pada hubungan kita dan si kecil.

Terimalah ia apa adanya. Terimalah kekurangannya dengan keikhlasan hati maka akan kita temukan cinta yang bersemi indah. Sesudahnya berupaya memperbaiki dan bukan menuntut untuk sempurna. Bukankah kita sendiri mempunyai kekurangan, mengapa kita sibuk menuntut istri untuk sempurna? Ada amanat yang harus kita emban ketika kita menikah. Ada ruang untuk saling berbagi. Ada ruang untuk saling memperbaiki. Dan bukan saling mengeluhkan, alih-alih menyebut-nyebut kekurangan.

Pahamilah kekhilafannya agar ia merasa ringan dalam memperbaiki, meski bukan berarti kita lantas membiarkan kesalahan. Berikanlah dukungan dan kehangatan kepadanya sehingga ia berbesar hati menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan. Tunjukkanlah bahwa kita memang sangat menghargainya, menerimanya dengan tulus, mau mengerti dan bersemangat mendampinginya.

Dalam buku ini Ustaz Fauzil memang tidak hanya membahas seputar keikhlasan menerima pasangan kita apa adanya. Namun tampaknya beliau memandang masalah yang remeh temeh ini dalam beberapa hal telah menjadi batu karang yang cukup terjal yang kemudian melahirkan benih-benih konflik dan alih-alih perceraian.

Seperti pada bagian akhir, beliau menjelaskan bagaimana upaya belajar itu tidak sebatas menerima apa adanya, tetapi juga diikuti dengan belajar mendengar dengan sepenuh hati. Karena tidak jarang kita bukan tidak paham jawaban yang sesungguhnya diinginkan di balik pertanyaan pasangan.

Cukup banyak hal sepele yang tampaknya kita anggap telah kita berikan tetapi ternyata hal itu jauh meleset dari dugaan. Kita bukan mendengar pasangan tetapi mendengar diri sendiri, kita bukan memberi solusi tapi malah menambah materi. Kita bukan memberi jalan keluar alih-alih menghakimi. Kita bukan memberikan jawaban, tetapi malah memberikan pertanyaan. Kita bukan meringankan tetapi malah memberatkan. Benarkah?

Al akhir, kekayaan itu ada di jiwa. Dan keping kekayaan itu dimulai dari ketulusan menerima. Dengan kekayaan jiwa kita akan lebih mudah memberikan empati, lebih mudah untuk memahami, lebih mudah untuk berbagi dan lebih mudah mendengar dengan sepenuh hati.

Hari ini, ketika kita bermimpi tentang sebuah pernikahan yang romantis sementara ikatan batin di antara kita dan pasangan begitu rapuh, sudahkah kita berterima kasih kepadanya? Sudahkah kita meminta maaf atas kesalahan kesalahan kita? Jika belum, mulailah dengan meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kita dan ungkapkan sebuah panggilan sayang untuknya. Mulailah dari yang paling mudah, hatta yang paling remeh atau kecil sekalipun. Mulailah dari yang paling kecil, demikian Ustaz Aa' berpesan. Little things mean a lot, demikian Ustaz Fauzil menambahkan. Agar cinta bersemi dalam keluarga kita, agar cinta senantiasa berbunga dalam kehidupan kita.

Masya Allah.
Subhanallah.
Alhamdulillahirabbil alamiin.
Wallahu alam bisshawab.

(bagi yang belum menikah tidak usah khawatir, jika engkau jaga risalah Allah adalah sebuah keniscayaan jika Allah kan berikan yang terbaik buat antum, sekali lagi terbaik dalam perspektif Allah, dan bukan perpektif kita)

Senin, 11 Mei 2009

Mencintai Orang Yang Spesial...


Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yg kamu rasakan.

Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran,dan roomantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka, tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan itu adalah percakapan termanis yg pernah kamu rasakan.

Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu?? tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.

Ada hal yang ingin kamu dengar, tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal, jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu! Jangan melihat dari kekayaan,itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang kamu impikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.

Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis,mereka yang terluka, mereka yang mencari,mereka yang mencoba.

Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.

Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu,jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.

Karena kamu begitu berharga bagi orang di sekeliling kamu, tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat kamu dan kamu berarti bagi diri mereka.

Sabtu, 09 Mei 2009

IKHWAN APA BAKWAN ???


Oh.... Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
Juga Liqo'an and hapalan
Kata orang "Nggak ada bahasan yang lain, wan ?"

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan

a2n
(he2, cuma intermezzo, jangan pade marah lo, wan)